Jika
kita mendengar kata "desain pemodelan grafik" yang terlintas di benak
kita adalah gambar. Agar lebih jelasnya kita akan memahami pengertian
desain pemodelan grafik dengan mengenal per kata terlebih dahulu.
Desain
- Desain
adalah seni terapan, arsitektur dan pencapaian kreatif lainnya. Desain
juga diartikan sebagai kerangka bentuk atau rancangan.
Pemodelan
- Pemodelan
adalah pola/contoh dari sesuatu yang akan dibuat atau dirancang.
Pemodelan adalah tahap dimana akan dibentuknya suatu obyek. Proses
pemodelan ini memerlukan perancangan dengan beberapa langkah saat
pembuatannya.
Grafik
- Grafik
didefinisikan sebagai pengungkaapn dan perwujudan dalam bentuk
huruf,simbol dan gambar dengan menggunakan proses pencetakan. Grafik
juga didefinisikan sebagai suatu manipulasi model dan citra.
Dari
ketiga definisi di atas dapat disimpulkan desain pemodelan grafik
adalah proses penciptaan suatu obyek baru dengan menggunakan software
dan melalui beberapa tahapan yaitu membuat, menyimpan dan manipulasi
model dan citra.
Desain permodelan grafik sangat berkaitan dengan grafik komputer.
Pemodelan adalah proses membentuk suatu obyek. Membuat dan mendesain
obyek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan obyek dan
basisnya, proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer.
Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan obyek bisa diperlihatkan
secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai
pemodelan 3 dimensi (3D modelling) (Nalwan, 1998).
Berikut adalah kegiatan yang berkaitan dengan grafik komputer:
1.Pemodelan geometris : menciptakan model matematika dari objek-objek 2D dan 3D.
2.Rendering : memproduksi citra yang lebih solid dari model yang telah dibentuk.
3.Animasi : Menetapkan/menampilkan kembali tingkah laku/behaviour objek bergantung waktu.
Pemodelan Geometris
-
Transformasi dari suatu konsep (atau suatu benda nyata) ke suatu model geometris yang bisa ditampilkan pada suatu komputer :
- Shape/bentuk
- Posisi
- Orientasi (cara pandang)
- Surface Properties / Ciri-ciri Permukaan (warna, tekstur)
- Volumetric Properties / Ciri-ciri volumetric (ketebalan/pejal, penyebaran cahaya)
- Lights/cahaya (tingkat terang, jenis warna)
-
Pemodelan Geometris yang lebih rumit :
- Jala-Jala segi banyak: suatu koleksi yang besar dari segi bersudut banyak, dihubungkan satu sama lain.
- Bentuk permukaan bebas: menggunakan fungsi polynomial tingkat rendah.
- CSG: membangun suatu bentuk dengan menerapkan operasi boolean pada bentuk yang primitif.
Pemodelan 3D
Proses pemodelan 3D dibagi menjadi beberapa tahapan
untuk pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin dibentuk sebagai
obyek dasar, metoda pemodelan obyek 3D, pencahayaan dan animasi gerakan
obyek sesuai dengan urutan proses yang akan dilakukan.
Motion Capture/Model 2D
Yaitu langkah awal untuk menentukan bentuk model obyek yang
akan dibangun dalam bentuk 3D. Penekanannya adalah obyek berupa gambar
wajah yang sudah dibentuk intensitas warna tiap pixelnya dengan metode
Image Adjustment Brightness/Contrast, Image Color Balance, Layer
Multiply, dan tampilan Convert Mode RGB dan format JPEG. Dalam tahap
ini digunakan aplikasi grafis seperti Adobe Photoshop atau sejenisnya.
Dasar Metode Modeling 3D
Ada beberapa metode yang digunakan untuk pemodelan 3D. Ada
jenis metode pemodelan obyek yang disesuaikan dengan kebutuhannya
seperti dengan nurbs dan polygon ataupun subdivision. Modeling polygon
merupakan bentuk segitiga dan segiempat yang menentukan area dari
permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar
dengan meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga kita bisa
menciptakan bentuk-bentuk permukaan. Untuk mendapatkan permukaan yang
halus, dibutuhkan banyak bidang polygon. Bila hanya menggunakan sedikit
polygon, maka object yang didapat akan terbag i sejumlah pecahan
polygon. Sedangkan Modeling dengan NURBS (Non-Uniform Rational Bezier
Spline) merupakan metode paling populer untuk membangun sebuah model
organik. Kurva pada Nurbs dapat dibentuk dengan hanya tiga titik saja.
Dibandingkan dengan kurva polygon yang membutuhkan banyak titik
(verteks) metode ini lebih memudahkan untuk dikontrol. Satu titik CV
(Control verteks) dapat mengendalikan satu area untuk proses tekstur.
Proses Rendering
Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan
ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah
dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan
dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk
output. Dalam standard PAL system, resolusi sebuah render adalah 720 x
576 pixels. Bagian rendering yang sering digunakan:
Field rendering sering digunakan untuk mengurangi strobing effect
yang disebabkan gerakan cepat dari sebuah obyek dalam rendering video.
Shader adalah sebuah tambahan yang digunakan dalam 3D software
tertentu dalam proses special rendering. Biasanya shader diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan special effect tertentu seperti lighting
effects, atmosphere, fog dan sebagainya.
Texturing
Proses texturing ini untuk menentukan karakterisik sebuah
materi obyek dari segi tekstur. Untuk materi sebuah object bisa
digunakan aplikasi properti tertentu seperti reflectivity,
transparency, dan refraction. Texture kemudian bisa digunakan untuk
meng-create berbagai variasi warna pattern, tingkat kehalusan/kekasaran
sebuah lapisan object secara lebih detail.
Image dan Display
Merupakan hasil akhir dari keseluruhan proses dari pemodelan.
Biasanya obyek pemodelan yang menjadi output adalah berupa gambar untuk
kebutuhan koreksi pewarnaan, pencahayaan, atau visual effect yang
dimasukkan pada tahap teksturing pemodelan. Output images memiliki
Resolusi tinggi berkisar Full
1280/Screen berupa file dengan JPEG,TIFF, dan lain-lain.
sumber :
- wikipedia
- warta warga